Pengenalan Filsafat
Assalamua'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan, saya Sri Ningsih mahasiswi semester 3 program studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai.
Hari Senin (25/11/2023) saya menghadiri perkuliahan pertama di mata kuliah Filsafat Ilmu dan Logika yang diampu oleh Bapak H. M. Rizal Akbar, M.Phil. Pada pembukaan perkuliahan beliau membahas salah satu manfaat mempelajari Ilmu Filsafat dan Logika sebagai mahasiswa atau civitas akademik yaitu agar memiliki keteraturan dalam berikir maupun berkomunikasi. Mahasiswa sebagai Civitas Akademik diharapkan memiliki metodologi mampu berkomunikasi dan membangun narasi. Yang mana membangun narasi harus dengan logika dan retorika yang baik dan benar. Memiliki keteraturan dalam berfikir sangat penting agar tidak terjadi konflik dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan.
Keteraturan dalam berfikir membuat seseorang berfikir dan meletakkan sesuatu pembahasan apapun pada tempat-tempatnya,sesuai dan teratur. Keteraturan berfikir pada mahasiswa juga akan menghasilkan keteraturan dalam aksi atau perbuatan. Kesalahan dan ketidakteraturan dalam berfikir dapat menjadi pemicu konflik dalam menyikapi perbedaan. Untuk itu mahasiswa pendidikan diharapkan mampu meluruskan pikiran, dan meletakkan cara berfikir yang benar dan teratur kepada generasi yang akan datang. Oleh karena itu mempelajari ilmu filsafat menjadi penting bagi seorang mahasiswa pendidikan.
Secara etimologis kata filsafat berasal dari bahasa Yunani "philosophia" yang merupakan penggabungan dua kata yakni "philos" atau "philein" yang berarti cinta, mencintai, serta kata "sophia" berarti "kebijaksanaan" atau "hikmat". Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Filsafat adalah pemikiran dan kajian yang mengakar,mendalam dan menyeluruh terhadap suatu pemikiran, kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian ulang dan analisis konsep dasar untuk menciptakan kebenaran, pertimbangan dan kebijaksanaan yang lebih baik. Orang yang mepelajari filsafat secara mendalam dan sunguh-sungguh disebut dengan filsuf. Dan pada dasarnya filsafat berawal dari keragu-raguan menuju keragu-raguan berikutnya. Filsafat juga bisa dikatkan sebagai induk dari ilmu pengetahuan.
Perkembangan sejarah filsafat Eropa dimulai dari fase filsafat yunani kuno, filsafat abad pertengahan, filsafat modren, filsafat apascamodren/posmo. Dan ada beberpa bidang filsafat yaitu filsafat islam, filsafat barat(oksidentalis), filsafat timur(orientalis), filsafat politik, filsafat humanis, filsafat matrealis, filsafat eksistensialisme, filsafat pendidikan dan lainnya. Sistematika pengetahuan filsafat terdiri dari 3 bagian yaitu Ontologi (wujud/hakikat), Epistemologi (teori pengetahuan) dan Aksiologi (nilai/guna).
Filsafat dan Agama berkontribusi besar dalam perubahan wajah dunia. Yaitu pada filosofi dialektika Hegel sebagai titik awal bagi filsafat
materialisme dialektis, Karl Marx dan Friedrich Engels, secara signifikan dipengaruhi oleh
Hegel. Marx mengadaptasi dialektika Hegel, namun menanggalkan peran
Tuhan di dalamnya.Tentu saja teori terebut dibantah oleh filsafat islam yang mana pada Al Quran Surat Al Baqarah Ayat 3 yang berbunyi "Alladzīna yu'minūna bil ghaybi wa yuqīmūnas shalāta wa min mā razaqnāhum yunfiqūna". Artinya, “(orang
bertakwa adalah) Orang yang mempercayai hal ghaib, menegakkan
sembahyang, dan sebagian dari yang Kami anugerahkan kepada mereka itu
mereka menginfakkannya.” Oleh karena itu mahasiswa perlu memiliki keteraturan dalam berfikir, kritis dan bijaksana dalam memposisikan atau meletakkan agama atau keimanaan dan pengetahuan duniawi dengan tepat.
Komentar
Posting Komentar